25 November 2007

Presiden Terancam PHK !

Puisur = puisi nemu di bawah kasur.

Den (aku memanggil Presiden) !

Lebarkan telingamu!
Lebarkan matamu!
Bentangkan sayapmu!

Kemelankolisanmu taruh di sudut kamar kekuasaan!
Keromantisanmu simpan dulu di kolong peraduan!

Kau tahu kan, ini negara perompak?

Kau tahu kan, pornografi ada di catatan pembukuan negara?
Kau tahu kan, pornoaksi ada di pengelolaan dana negara?
Kau tahu kan, ada mafia bergentayangan memamerkan kelaminnya?

Kau tahu negara besar ini jadi kerdil?
Kau tahu negara kaya ini jadi gelandangan?
Kau tahu negara pemenang ini jadi pecundang?
Kau tahu negara agamis ini merendahkan Tuhan?

Kau tahu......... ! Tahu semua! Tahu !

Letakkan gitarmu, ambil pedangmu!
Pimpin rakyatmu maju perang untuk menang!

Robohkan gedung mahkamah agung yang linglung!
Bakarkan gedung Jaksa Agung yang penuh lempung!
Hancurkan gedung kantor polisi yang penuh prostitusi!
Gusurkan kantor advokat yang penuh orang bejat!

Jangan ragu, bangun yang baru!

Kau tak akan bisa menuai padi yang kau tanam di sawah negara,
jika kau biarkan tikus-tikus melahirkan anak-anak mereka.
Kau tak akan bisa menikmati hasil ternak di peternakan negara,
jika kau biarkan serigala mengikuti program keluarga berencana,
apalagi jika kau biarkan mereka beranak-pinak semaunya.

Jika kau tak bisa maju....., mundur saja!
Percuma kami menggaji orang tak bisa kerja!
Hanya jadi beban negara!

Mundur jika tak bisa kerja, daripada kami PHK!

Surabaya, 25/11/2007.

Tidak ada komentar: