Alkisah, di tahun 1500 SM, zaman Hanoman hidup di Ayodya India. Negara Kodok Ngorek punya sebuah tim sepak bola. Namanya PSSm. Kenapa disebut negara Kodok Ngorek? Kenapa tim bolanya disebut PSSm? Saya jawab berikut ini, berdasarkan sejarah dunia dan dunia sejarah. Halah… mulek.
Negara itu bernama Kodok Ngorek, sebab …… waduh aku lupa! Kemarin gimana ya ceritanya di buku sejarah itu? Yaaaaahhhh… lupa deh.
Tapi yang jelas, saat ini memang negeri Kodok Ngorek ini banyak pejabatnya yang suka ngorek kuping, ngorek hidung, ngorek-ngorek APBD, APBN, lalu duit negara banyak hilang. Jika para pejabat itu ditanya, kenapa duit negara banyak ilang? Jawabannya nggak jelas, omongannya lompat-lompat seperti kodok. Kok sudah ada APBN dan APBD waktu itu. Ya sudahlah, masak sudah dong?
Nah, sekarang kenapa tim bolanya kok dinamakan PSSm? PSSm itu singkatan dari Persatuan Sepakbola Suara monyet. Loh, kok gitu? Iya, sebab tim bola PSSm diurus oleh para monyet yang suka menjarah tanaman para petani. Monyet-monyet yang kurang ajar.
Tapi mengapa kok memilih monyet? Kenapa organisasi olah raga sepak bola di negeri Kodok Ngorek diurus para monyet? Lalu ke mana saja para kodok? Halah… Tanya melulu!
Emang aku tahu? Jangan tanya melulu dong! Ya, mungkin saja terlalu banyak orang seperti kodok yang cuma bisa nyanyi teot teot teblung sehingga nggak ada yang peduli jika ternyata banyak monyet yang menguasai PSSm itu.
Para monyet yang menguasai PSSm itu punya bos besar. Semonyet (bukan seorang) yang bernama Ambu Trasi. Dialah sebenarnya yang menguasai negeri Kodok Ngorek melalui perusahaan besarnya yang bernama Grup Trasi. Konon Grup Trasi ini punya jasa kepada Raja Kebo Linglung, raja negeri Kodok Ngorek. (Zaman itu dan sesudahnya di negeri Kodok Ngorek memang banyak nama-nama pejabat yang menggunakan nama hewan, contohnya Ayam Wuruk, Gajah Mada, Kebo Anabrang, Kebo Kenongo, Kebo Kanigoro, dan lain-lain.)
Ya karena Grup Trasi ini dipimpin oleh bos besar, raja monyet bernama Ambu Trasi, maka memang banyak para petani yang menjadi korban. Salah satu contohnya di daerah kabupaten Sidoremuk ada 13 desa lebih yang dijarah habis. Betul-betul menjadi remuk.
Suatu hari tim bola PSSm berhasil masuk final di kejuaraan antarnegara ANK (Asosiasi Negara-negara Koncrit). Para pemain tim PPSm diberi hadiah buah Fulusia dua setengah kardus. Sampai-sampai ada seorang karyawati Grup Trasi yang heran berkata, “How, aku lihat buah Fulusia dua setengah kardus di meja untuk tim PSSm!” Karyawati cantik nan mulus itu bernama Tika Latia. Saya heran, kenapa ada wanita cantik mau jadi karyawatinya monyet? Ya biarlah, namanya juga pilihan. Mungkin di situ sering dikasih suguhan buah Fulusia yang bagus-bagus.
Setelah kenyang makan buah Fulusia dua setengah kardus itu ternyata tim PPSm kalah menyakitkan di laga final di negeri Manuk Prenjak. Konon tim PSSm mendapat kutukan akibat makan buah Fulusia yang diantaranya diambil dari masyarakat petani korban Grup Trasi.
Setelah kekalahan itu Raja Kebo Linglung seperti biasa, cuma bisa mengimbau mengimbau mengimbau, sambil korek-korek kuping…weh lama-lama jadi mengingau mengigau mengigau kayaknya…. Mpek mpek dicampur lodeh,,, ya capek deh… Loh, ini cerita, penulis tidak boleh emosi! Iya iya ya…. Betul betul betul.
Tetapi rakyat negeri Kodok Ngorek sepertinya juga payah. Sudah tahu kalau tim PSSm itu dikuasai Grup Ambu Trasi kok ya masih tetap didukung. Mestinya ya setidaknya tim PSSm didemo disuruh mengembalikan buah Fulusia dari raja monyet Ambu Trasi yang membawa sial itu.
Tapi, di akhir cerita yang tidak menarik sama sekali ini, akhirnya tim PSSm hanya bisa menjadi juara ketika Ambu Trasi, yang konon jago lobi itu, menyuap para pemain sepak bola negeri Manuk Prenjak yang menjadi lawan di final. Lalu rakyat negeri Kodok Ngorek bertepuk tangan bangga.
Rakyat negeri Kodok Ngorek akan semakin ngenes dan menderita batin tanpa berbuat apa-apa ketika negerinya dikuasai Ambu Trasi, sehingga rakyat maunya hanya disuruh menjadi munyuk-munyuk rendahan yang selalu menurut kepada Ambu Trasi si raja monyet yang selalu menunggangi Raja Kebo Linglung. Tapi karena rakyat negeri Kodok Ngorek sudah biasa dijajah, yaaaa rasanya biasa-biasa aja. Enak enak aja gila!
Demikian kisah ini, jika ada nama dan alamat serta hobi yang sama dengan cerita ini mohon maaf sebab kisah itu kan terjadi zaman dahulu kala.
Sumber foto: http://elzacky.files.wordpress.com